0 Comments

Pengertian Pragmatik

Pragmatik adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam konteks sosial. Berbeda dengan semantik yang lebih berfokus pada makna kata dan kalimat, pragmatik meneliti bagaimana konteks mempengaruhi makna yang disampaikan oleh pembicara. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan bahasa sesuai dengan situasi dan konteks, dan inilah yang menjadi kajian pragmatik.

Pentingnya Pragmatik dalam Interaksi Sosial

Dalam interaksi sosial, pemahaman terhadap pragmatik sangatlah penting. Misalnya, ketika seseorang bertanya, “Bisa tolong ambilkan garam?” sebenarnya yang dimaksud mungkin adalah permintaan, bukan sekadar pertanyaan. Dalam situasi tersebut, pemahaman tentang niat di balik ucapan menjadi kunci. Tanpa memahami konteks dan niat, komunikasi dapat menjadi salah paham.

Contoh lain adalah saat seseorang mengatakan, “Ruang tamu sudah berantakan,” dengan nada yang mungkin mengekspresikan keinginan agar ruang tamu dibersihkan tanpa secara eksplisit menyuruh. Dalam konteks ini, pendengar harus bisa menangkap maksud pembicara melalui intonasi dan situasi.

Pragmatik dalam Budaya Berbahasa

Budaya juga mempengaruhi cara kita menggunakan bahasa. Dalam beberapa budaya, langsung mengatakan apa yang kita inginkan mungkin dianggap kasar. Misalkan, dalam budaya Indonesia, orang sering menggunakan ungkapan yang lebih halus atau tidak langsung. Ketika seorang rekan kerja di kantor ingin mengajukan ide, mereka mungkin mengatakan, “Bagaimana kalau kita coba ide ini?” alih-alih langsung mengatakan, “Saya ingin kita melakukan ini.”

Contoh lain muncul saat acara makan malam. Jika seseorang diundang untuk makan, mereka mungkin akan berkata, “Terima kasih untuk undangannya,” padahal mereka sebenarnya ingin mengekspresikan bahwa mereka ingin diundang lagi di masa mendatang. Ini adalah contoh pragmatik di mana makna yang mendasari dapat lebih dalam dibandingkan dengan apa yang diucapkan secara harfiah.

Penggunaan Kata Ganti dan Taktik Berbicara

Penggunaan kata ganti juga merupakan aspek penting dalam pragmatik. Dalam interaksi informal di antara teman, penggunaan kata ganti seperti “aku” dan “kamu” mungkin berbeda dengan komunikasi formal yang melibatkan atasan, di mana seseorang mungkin menggunakan “saya” dan “Anda.” Pemilihan kata ini mencerminkan tingkat keakraban dan rasa hormat antara pembicara.

Di samping itu, dalam konteks pertemuan bisnis, penggunaan bahasa yang tepat sangat penting. Misalnya, seorang manajer mungkin perlu menyampaikan kritik kepada bawahan. Alih-alih mengatakan, “Kerja kamu buruk,” ia mungkin lebih memilih untuk berkata, “Ada beberapa hal yang bisa kita perbaiki untuk hasil yang lebih baik.” Perubahan kecil ini menunjukkan pengertian pragmatik yang baik, di mana maksud bisa disampaikan tanpa menyakiti perasaan orang lain.

Konteks Waktu dan Tempat dalam Pragmatik

Konteks waktu dan tempat juga tak bisa diabaikan dalam analisis pragmatik. Bayangkan seseorang yang menelpon dengan mengatakan, “Ayo kita pergi!” pada malam hari. Dalam situasi ini, konteks waktu jelas memainkan peran penting. Jika percakapan dilakukan di siang hari, arti ajakan tersebut mungkin lebih bersifat rekreasi. Namun, jika dicontohkan di waktu malam, ada kemungkinan niatan di balik ajakan itu mungkin lebih bersifat mendesak atau bersifat urgent.

Situasi lainnya adalah saat melakukan percakapan melalui pesan teks. Dalam dunia digital, singkatan dan emoji sering digunakan dalam komunikasi untuk menyampaikan emosi atau niat dengan lebih efisien. Misalnya, seseorang mungkin mengirimkan pesan dengan emoji senyum setelah memuji seseorang, yang menunjukkan dukungan tanpa perlu mengucapkan banyak kata.

Pragmatik dalam Media Sosial

Dalam era digital, media sosial menjadi salah satu proses komunikasi yang tidak bisa dipisahkan dari studi pragmatik. Dalam media sosial, pengguna sering kali menggunakan frasa dan simbol yang mungkin tidak selalu dapat dipahami oleh semua orang. Humor, ironi, dan sarkasme sering kali menjadi bagian dari komunikasi di platform tersebut. Misalnya, seseorang yang mengunggah foto makanan yang kurang menarik dengan keterangan, “Gourmet meal of the day,” secara jelas menggunakan ironi untuk menyampaikan komentar humoris mengenai hidangannya. Di sini, pragmatik membantu kita memahami makna yang lebih dalam daripada yang dituliskan.

Related Posts